Minggu, 01 Maret 2015

Cerita Pendek

Rezeki Nomplok
by Rara
Mataahari sudah memancarkan sinarnya pagi ini,Aku melangkahkan kakiku dengan cepat,Aku angkat tangan kiriku jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Perjalanan kali ini terasa jauh apa lagi setiap langkah kakiku selalu mengingatkanku akan peristiwa pagi ini dirumah.
Pagi ini aku bangun seperti biasa pukul 04.00 WIB,setelah aku sapa Tuhan untuk mengucapkan selamat pagi dan mengucap syukur untuk perlindungannya ,kemudian aku menuju dapur,ku buka tempat berasku yang cuman cukup untuk sehari ini untuk aku,suamiku dan kedua anakku,kemudian kubuka kulkas kecilku pemberian temanku yang pindah ke luar kota,isinya tinggal tempe,dan kangkung seikat cepat-cepat ku masak semua bahan itu untuk kunikmati bersama keluargaku,sebelum kutinggal berangkat kerja.
Oya tentang pekerjaan, aku adalah seorang guru TK sebuah sekolah swasta,aku mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa disekolah swasta ini sudah 15 tahun dengan penghasilan Rp.450.000 per bulan,sedangkan suamiku adalah seorang buruh bangunan yang akan mendapat uang jika sedang diajak temannya jika ada proyek bangunan sedangkan anakku 2,nomor satu kelas 5 SD sedangkan nomor 2 kelas 3 SD.
Coba bayangkan bagaimana keseharian keluargaku dengan penghasilan seperti itu,tapi aq bersyukur pada pemerintah karena anakku keduanya sekolah di sekolah Negri yang SPPnya gratis,buku-bukunya gratis ya dengan kata lain aku sangat terbantu dengan ini karena untuk sekolah anak-anakku aku tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk  itu aku ingin mengucapkan terima kasih untuk pemerintahku.
Hari ini masih tanggal 20 dibulan ini,tadi sebelum berangkat kerja kubuka dompetku yang isinya 2 lembar lima ribuan dan 2 lembar seribuan,aku sempat berpikir kalau aku belikan beras dan sayur pagi ini pasti aku tidak bisa naik angkot ke sekolah tempatku ngajar karena kurang ongkosnya,sedangkan kalau tidak aku belikan besok aku makan apa? tapi wajah anak-anak yang lucu-lucu sudah melintas diwajahku sepertinya mereka sudah memanggil-manggil aku supaya aku berangkat kerja.
Akhirnya ku putuskan supaya aku berangkat ke sekolah pagi ini.
Sampai disekolah,setelah meletakkan tas kerjaku aku menanti kedatangan muridku satu persatu.Akhirnya mereka memenuhi kelasku dengan penuh semangat dan ceria mereka menyapaku dan mendengarkan perkataanku senang rasanya.
Saat aku sedang mngajar murid-muridku terdengar ketukan pintu kelasku segera kubuka pintunya dibalik pintu kulihat kepala sekolahku menyapaku dengan senyuman manis dan wibawanya dan berkata " Ibu isentif guru ibu,hari ini sudah masuk lho di rekening ibu, nanti dicek ya di ATM" setelah berkata itu kepala sekolahku pergi dari hadapanku sedangkan aku tak bisa berkata apa-apa yang terlintas hanya beras dirumah dan sayur untuk makan keluargaku akan ada untuk besok dan hari selanjutnya. Kemudian pintu kelas ku tutup hari ini aku semakin semangat mengajar senyumkupun semakin mengembang.Hari ini aku betul-betul seperti mendapat durian jatuh betul.
Setelah pulang sekolah ku langkahkan kakiku menuju ke ATM dan benar didalamnya yang biasa cuman aku sisakan isinya 50.000 hari ini sudah terisi lagi,aku bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan betul-betul mengasihi aku dan keluargaku aku juga mengucapkan terima kasih untuk kedua kalinya untuk pemerintahku yang sudah memberikan isentif guru bagi aku dan teman-teman senasib seperti aku yang sangat membutuhkan isentif ini karena dengan isentif ini bisa membuat kamiguru-guru merasa terbantu sekali lagi terima kasih pemerintahku....

Puisi nasehat anak

Buah Manggis

Buah Manggis,besar dan manis
Hitam kulitnya,putih isinya
Sudah besar jangan menangis
Kalau menangis,bodoh nantinya