Bacaan : 1
Tawarikh 25 : 1-7
Tema :
Selalu ada kisah untuk diwartakan
oleh Dkn. Theresya Rara Winarni
A.
Pendahuluan :
v Bp/ibu yang diberkati Tuhan, shalom
v Bp/ibu mungkin pernah atau sering melihat salah satu
acara di TV One yang terkenal, yaitu ILC (Indonesia Lawyer Club)
v Dalam beberapa tayangan ILC itu Bp/ibu, sering melihat
seorang sosok yang namanya Rocky Gerung
v
Rocky Gerung ini adalah seorang Filsuf orang yang mempunyai keahlian dalam
ilmu filsafat

v Di ILC Rocky Gerung ini menjadi sosok yang
kontraversial karena berbagai pendapatnya yang menjungkir balikkan pemahaman
umum
v Salah satu pendapatnya yang kontroversi itu ketika ia
berkata, bahwa Kitab Suci itu adalah
fiksi
v Dalam kamus bahasa Indonesia fiksi itu artinya : cerita
rekaan, khayalan dan tidak berdasar pada kenyataan
v Jadi menurut Rocky Gerung, Kitab Suci (tentunya
termasuk Alkitab), itu berisi cerita rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan
kenyataan.
v Inilah salah satu pernyataan Rocky Gerung yang
mendapatkan protes keras dari berbagai kalangan, termasuk kalangan umat Kristen
v
Alkitab bagi umat Kristen jelas bukanlah kitab
fiksi kitab yang berisi cerita
khayalan

v
Sebagian besar isi Alkitab adalah sejarah sejarah yang ditulis dalam kacamata
iman.

v Ketika kita bicara tentang sejarah, kita bicara
tentang sesuatu yang nyata,riil
B. Tentang
Kitab Tawarikh
Bp/ibu
yang diberkati Tuhan
v Kitab Tawarikh, juga bercerita tentang sejarah Israel
v Dalam pasal 10 sampai dengan pasal 29, kitab tawarikh
bercerita tentang Raja Daud
v Daud adalah Raja Israel yang paling popular
v
Daud bukan saja seorang raja yang berhasil membangun
angkatan perang yang kuat tetapi
seorang raja Israel yang takut akan Tuhan

v Sekalipun Daud seorang raja yang kuat, tetapi
dihadapan Tuhan Daud merasa sebagai orang yang kecil. Oleh sebab itu dihadapan
Tuhan, Daud katakana : “ Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah
keluargaku,sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini”.
v Daud mengimani, bahwa kebesarannya adalah karena Tuhan
semata.
v Dihadapan Tuhan, Daud mengaku , bahwa hanya karena
Tuhanlah yang membuat dia menjadi besar.
v Kebesaran Tuhan, Daud tuliskan dalam kitab-kitab
mazmur.
C. Perikop
Renungan
v Bp/ibu yang diberkati Tuhan
v Kebesaran dalam penghormatan kepada Tuhan, juga Daud ekspresikan
dalam tata cara ibadah di Bait Allah – dirumah Tuhan
v Dan perlu dipahami, bahwa bagi umat Israel penyembahan
kepada Allah itu, tidak dapat dilepaskan dengan nyanyian pujian.
v Nyanyian, pujian itu merupakan satu bagian penting
dalam penyembahan kepada Allah
v Dalam Perikop renungan pada malam hari ini, kita dapat
melihat, betapa Daud begitu memperhatikan tatacara penyembahan dalam bentuk
nyanyian/pujian kepada Allah.
v Daud membagi tugas-tugaspemain music di Bait Allah
dengan sangat rinci
v Ada 3 keluarga utama yang ditunjuk oleh Daud untuk
melaksanakan dan bertanggungjawab dalam pujian di Bait Allah yaitu :
1. Anak-anak
Asaf
Ø Asaf adalah ahli music keturunan LEWI
Ø Ada 4 anak-anak Asaf, yaitu :
-
Zakur
-
Yusuf
-
Netanya
-
Asarela
Ø Ke empat anak-anak Asyaf ini dengan dipimpin oleh
Asaf, bertugas BERNUBUAT dengan petunjuk raja
Ø BERNUBUAT disini, artinya menyampaikan pesan dari
ALLAH; Tuhan menyatakan kehendak NYA. Dan setelah Tuhan menyatakan kehendaknya,
maka jemaat meresponnya dengan ungkapan syukur.
Ø Inilah yang dimaksud dengan BERNUBUAT

Ø Dalam ibadah Minggu misalnya ketika PF menyampaikan
berita anugrah pengampunan(bernubuat), maka jemaat meresponnya dengan ungkapan
syukur dengan lagu pujian.
Ø
Jadi dalam bernubuat terjadi hubungan dua arah antara
Allah dengan umat Nya

2. Anak-anak Yedutun
Ø Yedutun adalah sepupu Asaf
Ø
Sama dengan Asaf, Yedutun adalah pemusik dan penyanyi
utama dalam ibadah-ibadah Israel
bersama-sama dengan anak-anaknya

Ø Anak-anak Yedutun adalah :
-
Gedalya
-
Zeri
-
Yesaya
-
Simei
-
Hasabya
-
Metika
Ø Keenam anak-anak Yedutun ini bersama dengan ayahnya
bertugas “BERNUBUAT” dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan syukur dan
pujian bagi Tuhan
3. Anak-anak
Heman
Ø Heman adalah juga sepupu Asaf yang juga pemain music
dan penyanyi utama dalam ibadah-ibadah Yahudi
Ø Anak-anak Heman ada sebanyak 14 laki-laki dan 3
perempuan
Ø Anak-anak Heman ini dengan dipimpin oleh ayahnya, juga
bertugas menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah dengan diiringi music-musik
ciracap, gambus ,kecapi di bait Allah
Ø Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø Jadi, Asaf,Yedutun dan Heman ini mempunyai 24 anak
laki-laki dan sanak saudara mereka ada sebanyak 288 orang yang semuanya
ahli-ahli music yang sangat terlatih.
Ø Mereka semua adalah pemain-pemain music dan penyanyi
yang sangat mumpuni di Bait Allah
Ø Mereka semua dijadwal dengan cara diundi, dalam
bertugas di Bait Allah
D. Refleksi
Ø Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø Dari bacaan perikop renungan kita pada malam hari ini
kita menjadi paham atau tersadar bahwa nyanyian pujian dalam ibadah itu,
sesungguhnya adalah ritual penyembahan kepada Allah secara serius dalam suasana
hormat yang setinggi-tingginya kepada Allah
Ø Nyanyian pujian kepada Allah di Bait Allah, di rumah
Tuhan pada zaman raja Daud ternyata Raja Daud sendiri yang menyiapkannya secara
matang
Ø
Pemain-pemain music dan penyanyi-penyanyi yang
disiapkan oleh Daud, benar-benar orang yang terlatih mereka semua ahli seni.

Ø Para pemain dan penyanyi itu terorganisir secara baik
Ø
Para pemain music dan penyanyi di Bait Allah itu sangat antusias dan sungguh-sungguh
dalam ekspresinya melantunkan pujian bagi Allah, sehingga suasana penyembahan
kepada Allah di Bait Allah itu sangat terasa.

Ø Bp/ibu yang
diberkati Tuhan
Ø Pertanyaannya bagi kita dan sekaligus refleksi bagi
kita : “sudahkah ibadah kita, nyanyian pujian kita pada saat ibadah digereja,
menggambarkan suasana penyembahan yang sungguh-sungguh kepada Allah ?
Apa pendapat Bp/Ibu sekalian


Ø 
Malam hari ini kita diingatkan dan bahkan juga mungkin
ditegur oleh Tuahan, bahwa ketika kita masuk dalam ibadah (digereja misalnya)
karena topic kita pada
malam hari ini adalah peribadatan di Bait Allah (digereja) maka kita iamani, bahwa Allah
telah hadir dalam ibadah tersebut


Ø Kita lalu menghadap hadirat Allah yang kudus
Ø Kalau kita misalnya, menghadap Bupati saja , hormat
kita bukan main, maka ketik kita menghadap Allah dalam posisi ibadah tentu hormat kita jauh lebih sungguh
dibanding hormat kepada presiden sekalipun
Ø Termasuk ketika kita melantunkan nyanyian pujian
kepada Allah sikap kita seharusnya dalam posisi menyanyi dengan rasa hormat
yang tinggi kepada Allah.
Ø Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø Sudah saatnya kita merubah diri – memperbaiki diri
terhadap cara kita dalam ibadah di Bait Allah , di rumah Tuhan, di gereja.
Ø
Firman Tuhan hari ini meminta kita, agar kita
benar-benar menaruh hormat dengan rasa
takut kepada Allah ketika
kita melakukan penyembahan beribadah kepada Allah

Ø Beribadah secara khusuk dalam perjumpaan kita dengan
Allah di Bait Allah, di rumah Tuhan, diyakini akan berdampak dalam perilaku
kita sehari – hari yang semakin menjadi baik
Ø Beribadahlah secara sungguh-sungguh kepada Tuhan,
termasuk didalamnya ketika kita melantunkan pujian kepada Tuhan, akan membuat
kita semakin dekat dengan Tuhan, dan ketika kita semakin hari menjadi semakin dekat
dengan Tuhan, maka hidup kita akan terasa semakin damai sejahtera
Ø Marilah kita belajar beribadah kepada Tuhan secara
sungguh, agar dengan demikian pujian kita kepada Tuhan berbau harum dan
menyukakan hati Tuhan
Ø Tuhan yesus memberkati kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar