Senin, 06 Mei 2019

Bahan Kotbah Bacaan : 1 Tawarikh 25 : 1-7


Bacaan : 1 Tawarikh 25 : 1-7
Tema : Selalu ada kisah untuk diwartakan
oleh Dkn. Theresya Rara Winarni

A.      Pendahuluan :
v  Bp/ibu yang diberkati Tuhan, shalom
v  Bp/ibu mungkin pernah atau sering melihat salah satu acara di TV One yang terkenal, yaitu ILC (Indonesia Lawyer Club)
v  Dalam beberapa tayangan ILC itu Bp/ibu, sering melihat seorang sosok yang namanya Rocky Gerung
v  Rocky Gerung ini adalah seorang Filsuf           orang yang mempunyai keahlian dalam ilmu filsafat
v  Di ILC Rocky Gerung ini menjadi sosok yang kontraversial karena berbagai pendapatnya yang menjungkir balikkan pemahaman umum
v  Salah satu pendapatnya yang kontroversi itu ketika ia berkata, bahwa Kitab Suci itu adalah fiksi
v  Dalam kamus bahasa Indonesia fiksi itu artinya : cerita rekaan, khayalan dan tidak berdasar pada kenyataan
v  Jadi menurut Rocky Gerung, Kitab Suci (tentunya termasuk Alkitab), itu berisi cerita rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan.
v  Inilah salah satu pernyataan Rocky Gerung yang mendapatkan protes keras dari berbagai kalangan, termasuk kalangan umat Kristen
v  Alkitab bagi umat Kristen jelas bukanlah kitab fiksi         kitab yang berisi cerita khayalan
v  Sebagian besar isi Alkitab adalah sejarah           sejarah yang ditulis dalam kacamata iman.
v  Ketika kita bicara tentang sejarah, kita bicara tentang sesuatu yang nyata,riil
B.    Tentang Kitab Tawarikh
Bp/ibu yang diberkati Tuhan
v  Kitab Tawarikh, juga bercerita tentang sejarah Israel
v  Dalam pasal 10 sampai dengan pasal 29, kitab tawarikh bercerita tentang Raja Daud
v  Daud adalah Raja Israel yang paling popular
v  Daud bukan saja seorang raja yang berhasil membangun angkatan perang yang kuat          tetapi seorang raja Israel yang takut akan Tuhan
v  Sekalipun Daud seorang raja yang kuat, tetapi dihadapan Tuhan Daud merasa sebagai orang yang kecil. Oleh sebab itu dihadapan Tuhan, Daud katakana : “ Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku,sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini”.
v  Daud mengimani, bahwa kebesarannya adalah karena Tuhan semata.
v  Dihadapan Tuhan, Daud mengaku , bahwa hanya karena Tuhanlah yang membuat dia menjadi besar.
v  Kebesaran Tuhan, Daud tuliskan dalam kitab-kitab mazmur.
C.     Perikop Renungan
v  Bp/ibu yang diberkati Tuhan
v  Kebesaran dalam penghormatan kepada Tuhan, juga Daud ekspresikan dalam tata cara ibadah di Bait Allah – dirumah Tuhan
v  Dan perlu dipahami, bahwa bagi umat Israel penyembahan kepada Allah itu, tidak dapat dilepaskan dengan nyanyian pujian.
v  Nyanyian, pujian itu merupakan satu bagian penting dalam penyembahan kepada Allah
v  Dalam Perikop renungan pada malam hari ini, kita dapat melihat, betapa Daud begitu memperhatikan tatacara penyembahan dalam bentuk nyanyian/pujian kepada Allah.
v  Daud membagi tugas-tugaspemain music di Bait Allah dengan sangat rinci
v  Ada 3 keluarga utama yang ditunjuk oleh Daud untuk melaksanakan dan bertanggungjawab dalam pujian di Bait Allah yaitu :
1.     Anak-anak Asaf
Ø  Asaf adalah ahli music keturunan LEWI
Ø  Ada 4 anak-anak Asaf, yaitu :
-         Zakur
-         Yusuf
-         Netanya
-         Asarela
Ø Ke empat anak-anak Asyaf ini dengan dipimpin oleh Asaf, bertugas BERNUBUAT dengan petunjuk raja
Ø BERNUBUAT disini, artinya menyampaikan pesan dari ALLAH; Tuhan menyatakan kehendak NYA. Dan setelah Tuhan menyatakan kehendaknya, maka jemaat meresponnya dengan ungkapan syukur.
Ø Inilah yang dimaksud dengan BERNUBUAT
Jadi, ketika Asaf dan anak-anaknya BERNUBUAT        menyampaikan kehendak Tuhan, maka jemaat meresponnya dengan ungkapan syukur dengan nyanyian pujian
Ø Dalam ibadah Minggu misalnya ketika PF menyampaikan berita anugrah pengampunan(bernubuat), maka jemaat meresponnya dengan ungkapan syukur dengan lagu pujian.
Ø Jadi dalam bernubuat          terjadi hubungan dua arah antara Allah dengan umat Nya
2.      Anak-anak Yedutun
Ø Yedutun adalah sepupu Asaf
Ø Sama dengan Asaf, Yedutun adalah pemusik dan penyanyi utama dalam ibadah-ibadah Israel           bersama-sama dengan anak-anaknya
Ø Anak-anak Yedutun adalah :
-         Gedalya
-         Zeri
-         Yesaya
-         Simei
-         Hasabya
-         Metika
Ø Keenam anak-anak Yedutun ini bersama dengan ayahnya bertugas “BERNUBUAT” dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan syukur dan pujian bagi Tuhan
3.     Anak-anak Heman
Ø Heman adalah juga sepupu Asaf yang juga pemain music dan penyanyi utama dalam ibadah-ibadah Yahudi
Ø Anak-anak Heman ada sebanyak 14 laki-laki dan 3 perempuan
Ø Anak-anak Heman ini dengan dipimpin oleh ayahnya, juga bertugas menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah dengan diiringi music-musik ciracap, gambus ,kecapi di bait Allah
Ø Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø Jadi, Asaf,Yedutun dan Heman ini mempunyai 24 anak laki-laki dan sanak saudara mereka ada sebanyak 288 orang yang semuanya ahli-ahli music yang sangat terlatih.
Ø Mereka semua adalah pemain-pemain music dan penyanyi yang sangat mumpuni di Bait Allah
Ø Mereka semua dijadwal dengan cara diundi, dalam bertugas di Bait Allah
D.    Refleksi
Ø  Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø  Dari bacaan perikop renungan kita pada malam hari ini kita menjadi paham atau tersadar bahwa nyanyian pujian dalam ibadah itu, sesungguhnya adalah ritual penyembahan kepada Allah secara serius dalam suasana hormat yang setinggi-tingginya kepada Allah
Ø  Nyanyian pujian kepada Allah di Bait Allah, di rumah Tuhan pada zaman raja Daud ternyata Raja Daud sendiri yang menyiapkannya secara matang
Ø  Pemain-pemain music dan penyanyi-penyanyi yang disiapkan oleh Daud, benar-benar orang yang terlatih          mereka semua ahli seni.
Ø  Para pemain dan penyanyi itu terorganisir secara baik
Ø  Para pemain music dan penyanyi di Bait Allah itu          sangat antusias dan sungguh-sungguh dalam ekspresinya melantunkan pujian bagi Allah, sehingga suasana penyembahan kepada Allah di Bait Allah itu sangat terasa.
Ø   Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø  Pertanyaannya bagi kita dan sekaligus refleksi bagi kita : “sudahkah ibadah kita, nyanyian pujian kita pada saat ibadah digereja, menggambarkan suasana penyembahan yang sungguh-sungguh kepada Allah ?
Apa pendapat Bp/Ibu sekalian
                                          Lontarkan kepada Jemaat
Ø  Malam hari ini kita diingatkan dan bahkan juga mungkin ditegur oleh Tuahan, bahwa ketika kita masuk dalam ibadah (digereja  misalnya)             karena topic kita pada malam hari ini adalah peribadatan di Bait Allah (digereja)              maka kita iamani, bahwa Allah telah hadir dalam ibadah tersebut
Ø  Kita lalu menghadap hadirat Allah yang kudus
Ø  Kalau kita misalnya, menghadap Bupati saja , hormat kita bukan main, maka ketik kita menghadap Allah dalam posisi  ibadah tentu hormat kita jauh lebih sungguh dibanding hormat kepada presiden sekalipun
Ø  Termasuk ketika kita melantunkan nyanyian pujian kepada Allah sikap kita seharusnya dalam posisi menyanyi dengan rasa hormat yang tinggi kepada Allah.  
Ø  Bp/ibu yang diberkati Tuhan
Ø  Sudah saatnya kita merubah diri – memperbaiki diri terhadap cara kita dalam ibadah di Bait Allah , di rumah Tuhan, di gereja.
Ø  Firman Tuhan hari ini meminta kita, agar kita benar-benar menaruh hormat  dengan rasa takut kepada Allah               ketika kita melakukan penyembahan beribadah kepada Allah
Ø  Beribadah secara khusuk dalam perjumpaan kita dengan Allah di Bait Allah, di rumah Tuhan, diyakini akan berdampak dalam perilaku kita sehari – hari yang semakin menjadi baik
Ø  Beribadahlah secara sungguh-sungguh kepada Tuhan, termasuk didalamnya ketika kita melantunkan pujian kepada Tuhan, akan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan, dan ketika kita semakin hari menjadi semakin dekat dengan Tuhan, maka hidup kita akan terasa semakin damai sejahtera
Ø  Marilah kita belajar beribadah kepada Tuhan secara sungguh, agar dengan demikian pujian kita kepada Tuhan berbau harum dan menyukakan hati Tuhan
Ø  Tuhan yesus memberkati  kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar