Jumat, 15 Maret 2019

Kitab Wahyu 20 : 7-15 Penghakiman Akhir


Kitab Wahyu 20 : 7-15
Tema : Penghakiman Akhir
Oleh Rara Winarni

1.      Pendahuluan
·         Kitab wahyu ini ditulis pada masa orang-orang Kristen mengalami penderitaan yang hebat karena imannya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
·         Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen  dilakukan oleh Kaisar Romawi dan yang menghendaki agar orang-orang Kristen menyembah kaisar sebagai Tuhan.
·         Tentu perintah kaisar ini tidak dapat diterima oleh orang-orang Kristen yang mengimani bahwa hanya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat
·         Penolakan terhadap perintah kaisar ini tentu membuat murka kaisar dan tidak terelakkan lagi, penderitaan, aniaya harus diterima oleh orang-orang Kristen karena imannya yang teguh kepada Yesus Kristus
·         Dalam situasi yang tertekan, tertindas seperti ini Kitab Wahyu memberikan kekuatan, iman,memberi semangat kepada orang-orang percaya,orang Kristen agar tetap berpegang kepada iman Kristus.
·         Dan Kitab Wahyu ini berisi nubuatan penglihatan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari

2.      Kerajaan Seribu Tahun
·           Perikop renungan ini menyangkut nubuat tentang Kerajaan Seribu Tahun
·           Berbicara tentang angka maka 1000 tahun adalah rentang waktu yang sangat lama
·           Kerajaan seribu tahun ini secara umum disebut “ MILENIUM”
·           Dalam pemahaman teologis, kerajaan seribu tahun ini yang dipentingkan bukanlah pengertian angkanya/harafiahnya tetapi adalah suatu masa yang penuh,yang utuh, yang genap,waktu yang lama
·           Dalam pasal 20 : 1-6 di jelaskan bahwa :pada kerajaan 1000 tahun itu :
-          Malaikat dari surga turun dan membelenggu, mengikat iblis dan setan selama 1000 tahun
-          Iblis dan setan yang sudah dibelenggu dan diikat, dirantai itu dilepaskan kedalam jurang maut dan malaikat itu kemudian menutup jurang maut itu dan menguncinya, supaya iblis dan setan itu tidak lagi menipu, menggoda, memperdayai umat Allah




-          Dalam masa 1000 tahun itu orang-orang percaya yang setia kepada Kristus, mereka teraniaya dipenggal kepalanya karena imannya kepadaTuhan Yesus, duduk dalam tahta bersama-sama dengan Tuhan Yesus diberi kuasa sebagai hakim memerintah sebagai raja bersama – sama dengan Kristus
-          Inilah yang disebut sebagai kebangkitan pertama, yaitu orang-orang yang telah mati, teraniaya, tersisa dalam masa hidupnya karena imannya kepada Kristus akan dibangkitkan dan duduk dalam tahta kerjaan sebagai hakim bersama – sama dengan Kristus
-          Tetapi sebaliknya, orang yang tidak beriman kepada Kristus, mereka tidak dibangkitkan dalam masa 1000 tahun itu.
-          Oleh sebab itu Firman Tuhan dalam Wahyu 20 : 6 mengatakan : berbahagialah orang-orang yang turut dibangkitkan dalam kebangkitan pertama, itu karena mereka itu adalah milik Allah dan kematian tahap kedua tidak lagi bekuasa ats dirinya.
-          Jadi kerajaan 1000 tahun menggambarkan masa yang damai dimana Kristus memerintah sebagai raja dan orang-orang percaya kepada Kristus dan telah setia mempertahankan imannya diberikan apresiasi, diberikan penghargaan, duduk diatas tahta bersama-sama dengan Kristus sebagai raja.
-          Inilah penghargaan besar bagi oarang-orang yang percaya yang setia kepada Kristus sampai akhir hayatnya yang teraniaya semasa hidupnya karena beriman kepada Kristus, yang dipenggal kepalanya karena tetap mempertahankan Kristus sebagai Tuhan dan juru selamatnya : mereka ini disebut iamam-imamAllah dan Kristus yang berhak duduk dalam tahta kerajaan bersama-sama dengan Kristus yang memerintah sebagai raja
-          Itulah gambaran orang-orang yang setia yang dalam Alkitab (Wahyu 20:5) disebutkan dibangkitkan dalam kebangkitan pertama, dan orang-orang percaya yang telah dibangkitkan dalam kebangkitan pertama ini tidak lagi mengalami kematian yang ke dua “Alkitab wahyu 20:6) mengatakan : kematian kedua yaitu hiup kekal tidak berkuasa lagi atas mereka, oleh sebab itu Alkitab menyebutnya : mereka adalah orang-orang yang berbahagia
3. PERIKOP
-          Perikop renungan kita pada petang malam hari ini bercerita tentang Penghakiman terahir
-          Setelah masa 1000 tahun iblis yang semula di belenggu,diikat dalam penjara jurang maut dilepaskan dan mereka pergi ke seluruh ujung dunia menipu, memperdaya ,menyesatkan bangsa-bangsa, mereka itu jumlahnya sangat banyak, bahkan saking banyaknya Alkitab menyebutnya seperti pasir dilaut, mereka disebut gog dan magog
-          Gog dan magog ini adalah lambang bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah yang berusaha menyerang dan menghancurkan orang-orang kudus , tetapi Allah menolong orang-orang kudus ini dan menghancurkan ,menghanguskan penyesat-penyesat itu dan melemparkan kedalam lautan api dan jurang maut untuk selama-lamanya
-          Ayat 11 sampai dengan 15 : menceritakan,menubuatkan hukum terakhir takhta putih dimana Dia duduk diatas takhta sebagai hakim
Fiman Tuhan dalam Matius 25 : 31 mengatakan “Apabilabanak manusia datang dalam kemuliaan-Nyandan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam diatas takhta kemuliaanNya
-          Di hadapan Dia yang duduk diatastakhta putih yang besar itu, berdiri semua orang-orang mati, besar maupun kecil.
Penafsir Alkitab menyatakan ; yang disebut orang-orang mati adalah orang-orang yng tidak percaya kepada yesus, orang yang tidak beriman kepada Yesus orang-orang anti Kristus
-          Mereka semua itu pada penghakiman terakhir- penghakiman takhta putih- berdiri dihadapan Dia untuk dihakimi ,untuk menerima penghakiman terakhir.
-          Mereka semua yang tidak tercatat dalam “Buku Kehidupan” , dilemparkan ke dalam lautan api sebagai hukuman kekal.
REFLEKSI :
-          Banyak orang meramal tentang akhir zaman ( hari kiamat)
·         Tanggal 21 Desember 2012 pernah diramalkan sebagai hari kiamat tetapi ternyata itu tidak terjadi , padahal ramalan ini dilakukan oleh suku maya, suku india yang terkenal akurat ramalannya
·         Seorang yang bernama David Meade meramalkan, bahwa kiamat itu akan terjadi 23 September 2017 dimana terjadi tabrakan dahsyat antara bumi dengan planet Nibiru tetapi ternyata ramalan itu tidak menjadi kenyataan
·         Masih banyak ramalan-ramalan lain tentang hari kiamat dari berbagai kalangan dan individu
·         Bagi kita umat percaya memang mengimani bahwa akhir zaman itu pasti terjadi tetapi kapan akhir zaman itu akan terjadi....biarlah itu tetap menjadi rahasia Ilahi






·         Sebagai orang percaya umat kepunyaan Allah sebagai murid Yesus yang kita imani sebagai Tuhan dan juru selamat yang akan datang untuk ke dua kalinya.....menghakimi orang yang hidup dan yang mati , mari :
-          Hari lepas hari kita perbaiki kwalitas iman kita
-          Hari lepas hari terus menerus memperbaiki hidup kita
-          Hari lepas hari hidup kita semakin berbuah dan menjadi berkat bagi banyak orang
Dan dengan demikian ketika Tuhan Yesus datang dalam kemuliaan Nya dan semua bangsa-bangsa dikumpulkan dihadapan Nya, maka kita di kategorikan sebagai domba yang ditempatkan di sebelah kanan Kristus dan Tuhan Yesus lalu berkata kepada kita : “ Mari hai kamu yang di berkati oleh Bapaku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
-          Bapak, ibu saudara yang diberkati Tuhan, saat ini kita bersama-sama bersuka cita mengingat rayakan dengan syukur atas bertambahnya 1 tahun usia Bpk Ferli Katamona dan anak Micha
-          Setiap merayakan ulangtahun mestinya bukan umur kita yang panjang, tetapi justru umur kita menjadi semakin pendek
-          Dengan cara pandang seperti ini, yaitu setiap ulang tahun umur kita sesungguhnya semakin pendek, maka moment ultah menjadikan ajang introspeksi diri untuk hidup yang menyukakan hati uhan
-          Selamat ulang tahun Pak Ferli dan anak Micha, selamat untuk hidup yang lebih baik untuk memuliakan Tuhan

Tuhan Yesus memberkati kita   Amin

Khotbah: Yakobus 4 : 7-10 melawan Hawa Nafsu


Khotbah: Yakobus 4 : 7-10
Tema : melawan Hawa Nafsu
Oleh : Rara Winarni
v Pendahuluan :
·     Bapak ibu yang dikasihi Tuhan
·     Sesungguhnya “KEKRISTENAN” itu tidak mengenal adanyaMUSUH”, dalam konteks hubungan antar sesama manusia.
·     Dalam konteks hubungan antar sesama manusia, Tuhan Yesus katakan : “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22 : 39a).
·     Tetapi ada musuh “ MUSUH BESAR” bagi setiap orang percaya, yaitu “HAWA NAFSU”
·     Hawa nafsu dipahami sebagai “HASRAT,KEINGINAN,YANG BERLEBIHAN,YANG MENGGEBU-GEBU”untuk memiliki,menguasai,menikmati sesuatu yang bersifat kedagingan, duniawi.
·     Hasrat, keinginan yang berlebihan untuk memuaskan dahaga kedagingan dan duniawi seperti itu, dilakukan, dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh Allah. Dahaga kedagingan dan duniawi itu bisa menyangkut harta, kekayaan, kekuasaan, jabatan, seksual dan lain-lain.
·     Inilah yang juga menjadi perhatian yakobus, ketika melihat potret, realita kehidupan orang-orang percaya khususnya orang-orang percaya yang berlatar belakang yahudi, yang hidup diperantauan.
·     Bapak ibu yang diberkati oleh Tuhan
·     Sebagai murid Tuhan Yesus, Yakobus melihat...betapa HAWA NAFSU itu mengancam kehidupan iman Kristen, terlebih ketika saat itu kekristenan baru tumbuh.
·     Oleh sebab itu dalam suratnya yang ditujukan kepada orang-orang percaya dari 12 (dua belas) suku Israel yang berda diperantauan, khususnya pasal 4 ayat 1-10; Ykobus menjelaskan, menguraikan dan sekaligus mengingatkan tentang bahayanya HAWA NAFSU itu bagi setiap orng percaya.
·     Lalu dimanakah bercokolnya hawa nafsu itu ?? ya dalam diri kita sendiri.
Ketika hawa nafsu itu muncul, timbullah perang batin dalam diri kita; perang antara keinginan untuk mewujudkan hawa nafsu itu melawankeinginan untuk tidak melaksanakannya.
·     Yakobus katakan...”hawa nafsu yang saling berjuang didalam tubuhmu”
·     Orang yang memiliki peluang untuk korupsi misalnya, pasti ada perang batin dalam dirinya; antara kehendak untuk korupsi atau tidak.
·     Dan peperangan batin untuk mengendalikan, melenyapkan hawa nafsu bukanlah peperangan yang mudah untuk diselesaikan, karena hawa nafsu itu dikendalikan oleh iblis.
·     Dan ketika kita kalah dalam peperangan itu dengan memuaskan dahaga hawa nafsu kita, maka kata yakobus...berarti kita adalah “SAHABAT DUNIA”. Dan ketika kita menjadi sahabat dunia, maka kita memposisikan diri kita sebagai “ Musuh Allah” (ayat 5)
·     Lalu apa dampak dari hawa nafsu ini ???.... Yakobus katakan....persengketaan,perkelahian,pertengkaran dan bahkan pembunuhan.
v PERIKOP
·     Bapak ibu yang diberkati Tuhan
·     Lalu pertanyaannya adalah : “ adakah cara untuk menangkal, mengalahkan hawa nafsu ini ???
Yakobus katakan :
“Tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis”
Inilah cara untuk mengalahkan, menghancurkan hawa nafsu.....yaitu “TUNDUK KEPADA ALLAH DAN MELAWAN IBLIS”
·     Dalam kamus bahasa Indonesia, kata “TUNDUK”, artinya :
-         Menghadapkan wajah kedepan dan kebawah(dengan menekuk kebawah) (peragakan/gambar). Dengan posisi wajah seperti itu, tandanya orang tersebut TAKLUK,MENYERAH KALAH,TUNDUK.
-         Tunduk dapat diartikan pada TAAT atas perintah dan ada rasa takut kalau tidak melakukan perintah itu karena akan mendapatkan sanksi/hukuman.
-         Tunduk dapat diartikan pada TAAT atas perintah dan ada rasa takut kalau tidak melakukan perintah itu karena akan mendapatkan sanksi/hukuman.
·     Tunduk kepada Allah untuk memenangkan pertandingan mengalahkan hawa nafsu, juga berarti mengusir iblis untuk menjahui hati kita.
·     Yakobus juga menambahkan, bahwa hidup kita harus semakin dekat dengan Allah agar hawa nafsu itu tidak bercokol dalam kehidupan kita.
·     Yakobus mengingatkan kepada kita agar tangan kita tahirkan dan hati kita juga kita sucikan dari hawa nafsu yang selalu menggoda kita.
·     Sebab hawa nafsu akan mengakibatkan kita meratap dan berduka cita.
·     Oleh sebab itu umat percaya diminta oleh Yakobus untuk selalu merendahkan diri dihadapan Tuhan agar Allah meninggikan kita.
v REFLEKSI
·     Bapak ibu yang diberkati Tuhan
·     Orang Kristen itu :
-         Tidak dilarang untuk menjadi orang kaya;
-         Tidak dilarang untuk memiliki rumah mewah
-         Tidak dilarang untuk menjadi Bupati, Walikota bahkan presiden sekalipun
Tetapi capailah, raihlah keinginan-keinginan itu dengan :
-         Melihat kemampuan kita
-         Melihat kondisi kita
-         Kerja keras
-         Cara-carayang diperkenankan oleh Tuhan.
·     Kendalikan keinginan-keinginan kita itu, jangan sampai menjadi MONSTER yang disebut “HAWA NAFSU” yang liar, yang tdak terkendali, yangbmenabrak etika, peraturan dan terlebih melawan kehendak Tuhan.
·     Tantangan hidup beriman kita semakin hari semakin berat.
·     Saat ini berkembang pandangan hidup yang disebut “HEDONISME”
HEDONISME adalah pandangan hidup yang menganggap, bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan hidup ini.
·     Banyak orang saat ini “MEM- BRANDED” dirinya dengan merk barang-barang tertentu :
-         Tas merk :  - Gucci {produk Italia)
-  Prada (Italia)
-  Hermes (Perancis)
-  Louis Vuitton (Peranci)
-         Arloji merk : - Patek Philippe (SWISS
 - vacheron Constantin (Swiss)
- lange & shone (Jerman)
     -  Sepatu merk ( wanita ) :  - Jimmy Choo
                                                       - Sergio Rossi
                                                       - Valentino
·     Dikalangan tertentu (artis, pejabat/istri pejabat, pengusaha) barang-barang berkelas tersebut merupakan branded  atas dirinya.
·     Mereka tetap berusaha untuk selalu tampil dengan barang-barang mahal (super mahal) untuk menjaga “kelasnya” sebagai sosialita.
·     Masalahnya adalah, ketika kemampuan keungannya tidak dapat mendukung keinginannya yang tak terkendali untuk memiliki barang-barang tersebut maka timbullah :
-         Penipuan
-         Korupsi
-         Dan bahkan juga pembunuhan
·     Inilah dampak perilaku “Hidonis” yang menyuburkan pelampiasan hawa nafsu yang tidak ada batasnya.
·     Tertangkapnya puluhan pejabat seperti bupati,walikota, gubernur, anggota DPR olek KPK akhir-akhir ini menunjukkan kepada kita, betapa berbahayanya ancaman hawa nafsu dalam kehidupan setiap orang.
·     Dengan realita seperti itu, maka Surat Yakobus yang menjadi renungan kita pada sore/malam hari ini menjadi sangat penting sebagai suluh perjalanan iman kita dengan tunduk kepada Allah dan semakin dekat kepada Nya agar sinar kemuliaan Kristus selalu memancar dalam kehidupan kita sehari-hari.
·     Tuhan Yesus memberkati kita. Amin

Bahan Kothbah dari Kisah Para Rasul 1 : 12-14 Ketetapan Hati Sebagai Nafas Ketekunan


Kisah Para Rasul 1 : 12-14
Tema : Ketetapan Hati Sebagai Nafas Ketekunan
Oleh : Dkn Rara Winarni

1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem   dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,   yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. 
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas,   tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa   bersama-sama  , dengan beberapa perempuan   serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara   Yesus.
Pendahuluan :
Bapak ibu yang diberkati Tuhan
v Kalau kita ingin mengetahui, bagaimana ke – kristenan itu tumbuh; jawabannya ada dalam Kitab Kisah Para Rasul.
v Dalam Kitab Kisah Para Rasul kita dapat mengetahui, permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat ke surga.
v Dalam Kitab Kisah Para Rasul kita dapat mengerti bagaimana pengikut-pengikut Yesus dengan dipimpin Roh Kudus menyebarkan Injil, menyebarkan kabar baik tentang Yesus di Yerusalem, diseluruh Yudea, di Samaria dan sampai ke ujung bumi.
v Peran Roh Kudus begitu sentralnya dalam memimpin para Rasul dan pengikut-pengikut Yesus dalam pengabaran-pengabaran Injil seperti yang di ceritakan dalam Kitab Para Rasul.
v Tuhan Yesus sangat memahami dan mengetahui, bagaimana suasana batin dan kehidupan para murid-Nya ketika para murid-murid-Nya itu melihat diri-Nya,guru-Nya tersiksa mati diatas kayu salib.
v Hati para murid tentu pedih, perih, takut ketika Yesus Sang Guru Agungnya itu mati di kayu salib.
v Oleh sebab itu, dalam kebangkitan-Nya sebelum Yesus naik ke surga, Yesus menjumpai para murid-Nya untuk meneguhkan dan menguatkan hati para murid-Nya.
v Dengan apa Tuhan Yesus menguatkan, meneguhkan hati para murid-murid-Nya itu ???, yaitu dengan janji bahwa murid-murid itu akan menerima Roh Kudus.
v Dengan Roh Kudus para Murid akan menerima KUASA ....kuasa untuk menyembuhkan sakit penyakit, kuasa untuk melakukan mujizat-mujizat dalam menyebarkan Injil Kristus.

Perikop  :
v Dalam perikop renungan kita pada malam hari ini, para murid Yesus dalam posisi menanti-nanti datangnya Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus.
v Lalu apa yang dilakukan oleh para murid Yesus dalam menanti-nanti datangnya Roh Kudus itu?
v Para murid Yesus itu kembali ke Yerusalem dari Bukit Zaitun.
v Setelah sampai di kota Yerusalem, maka para murid yang disertai dengan :
§   Beberapa perempuan
§  Dan Maria, ibu Yesus
§  serta saudara-saudara Yesus
naik ke ruang atas tempat mereka menumpang.
v Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama
Penjabaran Perikop
v Bapak ibu yang diberkati Tuhan;
Ada 3 (tiga) hal penting yang dilakukan oleh para murid dan pengikut-pengikut Tuhan Yesus dalam menanti-nanti datangnya Roh Kudus, yaitu :
·        Bertekun
·        Sehati dan
·        Berdoa bersama-sama.
a.   Bertekun
·        Kata bertekun berasal dari kata “tekun” artinya sungguh dll.
Orang yang bertekun artinya menggambarkan orang yang mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan dengan sunguh-sungguh.
·        Para murid Yesus serta pengikut-pengikut-Nya dalam menanti-nanti kedatangan Roh Kudus melakukan doa bersama-sama dengan bersungguh-sungguh, dengan sepenuh hati berkonsentrasi.
b.   Sehati
·        Sehati artinya satu hati. Para Rasul menyadari bahwa mereka terdiri dari berbagai macam latar belakang yang saling berbeda baik perbedaan karakter, perbedaan pekerjaan dll.
·        Tetapi ketika Alkitab menceritakan, bahwa para murid itu sehati
ini  menunjukkan bahwa mereka mampu menanggalkan egonya masing-masing, untuk siap menerima pendapat orang lain. Ketika para murid Yesus sepakat untuk sehati, maka mereka siap mengorbankan kepentingannya sendiri untuk mampu sehati sepikir dalam kehidupan persekutuan mereka.



c.   Berdoa Bersama-sama
·        Doa adalah komunikasi umat manusia dengan Allah.
-      Dalam doa itu umat :      - memohon
- berharap                kepada Tuhan Allah
- memuji                   sang Pencipta
·        Makna doa adalah pengakuan umat atas ;
-      Ketidak berdayaannya
-      Kelemahannya
-      Kekuranganya
-      Keterbatasannya
Dan dibalik itu, umat mengakui :
-      Kekuasaan Allah atas hidupnya
-      Kekuasaan Allah yang tidak terbatas
-      Kekuasaan Allah atas alam semesta dengan segala isinya.
Dalam makna doa seperti itulah yang dilakukan oleh murid-murid Yesus beserta pengikut-pengikutnya yang lain, untuk melakukan doa secara bersama-sama dengan tekun dan sehati dalam menanti-nantikan datangnya Roh Kudus, Roh Allah, Roh Penolong.
Penerapan perikop
v Bapak/ibu yang diberkati Tuhan
v Merawat, memelihara, melaksanakan kehidupan persekutuan dan pelayanan baik sebagai majelis jemaat maupun sebagai jemaat, tidaklah mudah.
v Dalam kehidupan persekutuan, pelayanan, dan kesaksian dibutuhkan :
-      Kesungguhan,
-      Keuletan,
-      Kesabaran,
-      Ketangguhan;
Itulah yang dimaknai dengan ketekunan.
·     Dalam kehidupan persekutuan, kita harus tekun
·     Dalam kehidupan pelayanan, kita harus tekun
·     Dalam kehidupan kesaksian, kita harus tekun
Mengapa kita harus tekun???        Karena dalam kehidupan persekutuan, pelayanan dan kesaksian itu tantangannya tidaklah sedikit dan tidak juga mudah.
Dan dalam menghadapi tantangan yang berat seperti itu, yang kita perlukan adalah bertekun.

v Disamping bertekun , Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk “sehati”.
-       Kehidupan persekutuan dan pelayanan melibatkan banyak  orang yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda:
-      Berbeda karakter
-      Berbeda latar belakang suku
-      Berbeda latar belakang pendidikan dll
-       Dalam pelbagai perbedaan latar belakang dan karakter seperti itu tentu banyak pendapat dan kemauan.
-       Disisi lain kehidupan persekutuan dan pelayanan membutuhkan karakter yang sehati (satu hati) dan sepikir, agar kehidupan persekutuan dan pelayanan dapat berjalan dan bertumbuh dengan baik.
-       Untuk itu, setiap warga jemaat termasuk majelis jemaat, harus memiliki karakter yang rendah hati, mau menerima dan mendengar pendapat orang lain.
Dengan karakter yang rendah hati, mau mendengar dan menerima pendapat orang lain, akan menambah kehidupan persekutuan dan pelayanan yang sehat.
v  Faktor penting ketiga dalam perikop renungan kita adalah berdoa bersama-sama.
v  Doa adalah nafas kehidupan orang percaya.
Artinya tanpa doa, sesungguhnya kekristenan tidak ada nafasnya atau mati.
Tidak ada orang kristen yang hidupnya tanpa doa.
Dalam perikop renungan kita pada malam hari ini para rasul memberikan contoh kepada kita untuk doa bersama-sama artinya doa dalam persekutuan,doa dalam berpelayanan, doa dalam ber- kesaksian.
v  Doa dalam persekutuan, pelayanan dan kesaksian itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dengan tekun, dengan khusuk.
Penutup
Bapak ibu yang diberkati Tuhan.
Kehidupan persekutuan, pelayanan dan kesaksian memang banyak tantangannya, banyak gumulnya, banyak problemnya, banyak masalaknya.
v  Oleh sebab itu mari kita selesaikan gumul kita dengan :
-    Membangun kehidupan persekutuan yang sehati sepikir
-    Melandasi kehidupan persekutuan dengan doa bersama-sama dengan tekun dan bersungguh-sungguh sebab :
·     Dalam doa yang tekun dan sungguh-sungguh menunjukkan :
-      Rasa hormat kita kepada Allah dalam Yesus Kristus.
-      Rasa takut kita kepada Allah sang pemilik persekutuan kita.
v  Dengan doa yang tekun dan sungguh-sungguh seperti itulah kita dapat berjumpa dengan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus yang akan memberi berkat dalam kehidupan persekutuan yang berkelimpahan.
v  Tuhan Yesus memberkati kita dan persekutuan kita. Amin
v  Bapak ibu yang diberkati Tuhan mari kita aminkan firman Tuhan hari ini dengan menyanyikan KJ. 282 : bait. 1,2 dan 4 Seluruh umat Tuhan olehnya Dikenal.