Jumat, 15 Maret 2019

Khotbah: Yakobus 4 : 7-10 melawan Hawa Nafsu


Khotbah: Yakobus 4 : 7-10
Tema : melawan Hawa Nafsu
Oleh : Rara Winarni
v Pendahuluan :
·     Bapak ibu yang dikasihi Tuhan
·     Sesungguhnya “KEKRISTENAN” itu tidak mengenal adanyaMUSUH”, dalam konteks hubungan antar sesama manusia.
·     Dalam konteks hubungan antar sesama manusia, Tuhan Yesus katakan : “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22 : 39a).
·     Tetapi ada musuh “ MUSUH BESAR” bagi setiap orang percaya, yaitu “HAWA NAFSU”
·     Hawa nafsu dipahami sebagai “HASRAT,KEINGINAN,YANG BERLEBIHAN,YANG MENGGEBU-GEBU”untuk memiliki,menguasai,menikmati sesuatu yang bersifat kedagingan, duniawi.
·     Hasrat, keinginan yang berlebihan untuk memuaskan dahaga kedagingan dan duniawi seperti itu, dilakukan, dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh Allah. Dahaga kedagingan dan duniawi itu bisa menyangkut harta, kekayaan, kekuasaan, jabatan, seksual dan lain-lain.
·     Inilah yang juga menjadi perhatian yakobus, ketika melihat potret, realita kehidupan orang-orang percaya khususnya orang-orang percaya yang berlatar belakang yahudi, yang hidup diperantauan.
·     Bapak ibu yang diberkati oleh Tuhan
·     Sebagai murid Tuhan Yesus, Yakobus melihat...betapa HAWA NAFSU itu mengancam kehidupan iman Kristen, terlebih ketika saat itu kekristenan baru tumbuh.
·     Oleh sebab itu dalam suratnya yang ditujukan kepada orang-orang percaya dari 12 (dua belas) suku Israel yang berda diperantauan, khususnya pasal 4 ayat 1-10; Ykobus menjelaskan, menguraikan dan sekaligus mengingatkan tentang bahayanya HAWA NAFSU itu bagi setiap orng percaya.
·     Lalu dimanakah bercokolnya hawa nafsu itu ?? ya dalam diri kita sendiri.
Ketika hawa nafsu itu muncul, timbullah perang batin dalam diri kita; perang antara keinginan untuk mewujudkan hawa nafsu itu melawankeinginan untuk tidak melaksanakannya.
·     Yakobus katakan...”hawa nafsu yang saling berjuang didalam tubuhmu”
·     Orang yang memiliki peluang untuk korupsi misalnya, pasti ada perang batin dalam dirinya; antara kehendak untuk korupsi atau tidak.
·     Dan peperangan batin untuk mengendalikan, melenyapkan hawa nafsu bukanlah peperangan yang mudah untuk diselesaikan, karena hawa nafsu itu dikendalikan oleh iblis.
·     Dan ketika kita kalah dalam peperangan itu dengan memuaskan dahaga hawa nafsu kita, maka kata yakobus...berarti kita adalah “SAHABAT DUNIA”. Dan ketika kita menjadi sahabat dunia, maka kita memposisikan diri kita sebagai “ Musuh Allah” (ayat 5)
·     Lalu apa dampak dari hawa nafsu ini ???.... Yakobus katakan....persengketaan,perkelahian,pertengkaran dan bahkan pembunuhan.
v PERIKOP
·     Bapak ibu yang diberkati Tuhan
·     Lalu pertanyaannya adalah : “ adakah cara untuk menangkal, mengalahkan hawa nafsu ini ???
Yakobus katakan :
“Tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis”
Inilah cara untuk mengalahkan, menghancurkan hawa nafsu.....yaitu “TUNDUK KEPADA ALLAH DAN MELAWAN IBLIS”
·     Dalam kamus bahasa Indonesia, kata “TUNDUK”, artinya :
-         Menghadapkan wajah kedepan dan kebawah(dengan menekuk kebawah) (peragakan/gambar). Dengan posisi wajah seperti itu, tandanya orang tersebut TAKLUK,MENYERAH KALAH,TUNDUK.
-         Tunduk dapat diartikan pada TAAT atas perintah dan ada rasa takut kalau tidak melakukan perintah itu karena akan mendapatkan sanksi/hukuman.
-         Tunduk dapat diartikan pada TAAT atas perintah dan ada rasa takut kalau tidak melakukan perintah itu karena akan mendapatkan sanksi/hukuman.
·     Tunduk kepada Allah untuk memenangkan pertandingan mengalahkan hawa nafsu, juga berarti mengusir iblis untuk menjahui hati kita.
·     Yakobus juga menambahkan, bahwa hidup kita harus semakin dekat dengan Allah agar hawa nafsu itu tidak bercokol dalam kehidupan kita.
·     Yakobus mengingatkan kepada kita agar tangan kita tahirkan dan hati kita juga kita sucikan dari hawa nafsu yang selalu menggoda kita.
·     Sebab hawa nafsu akan mengakibatkan kita meratap dan berduka cita.
·     Oleh sebab itu umat percaya diminta oleh Yakobus untuk selalu merendahkan diri dihadapan Tuhan agar Allah meninggikan kita.
v REFLEKSI
·     Bapak ibu yang diberkati Tuhan
·     Orang Kristen itu :
-         Tidak dilarang untuk menjadi orang kaya;
-         Tidak dilarang untuk memiliki rumah mewah
-         Tidak dilarang untuk menjadi Bupati, Walikota bahkan presiden sekalipun
Tetapi capailah, raihlah keinginan-keinginan itu dengan :
-         Melihat kemampuan kita
-         Melihat kondisi kita
-         Kerja keras
-         Cara-carayang diperkenankan oleh Tuhan.
·     Kendalikan keinginan-keinginan kita itu, jangan sampai menjadi MONSTER yang disebut “HAWA NAFSU” yang liar, yang tdak terkendali, yangbmenabrak etika, peraturan dan terlebih melawan kehendak Tuhan.
·     Tantangan hidup beriman kita semakin hari semakin berat.
·     Saat ini berkembang pandangan hidup yang disebut “HEDONISME”
HEDONISME adalah pandangan hidup yang menganggap, bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan hidup ini.
·     Banyak orang saat ini “MEM- BRANDED” dirinya dengan merk barang-barang tertentu :
-         Tas merk :  - Gucci {produk Italia)
-  Prada (Italia)
-  Hermes (Perancis)
-  Louis Vuitton (Peranci)
-         Arloji merk : - Patek Philippe (SWISS
 - vacheron Constantin (Swiss)
- lange & shone (Jerman)
     -  Sepatu merk ( wanita ) :  - Jimmy Choo
                                                       - Sergio Rossi
                                                       - Valentino
·     Dikalangan tertentu (artis, pejabat/istri pejabat, pengusaha) barang-barang berkelas tersebut merupakan branded  atas dirinya.
·     Mereka tetap berusaha untuk selalu tampil dengan barang-barang mahal (super mahal) untuk menjaga “kelasnya” sebagai sosialita.
·     Masalahnya adalah, ketika kemampuan keungannya tidak dapat mendukung keinginannya yang tak terkendali untuk memiliki barang-barang tersebut maka timbullah :
-         Penipuan
-         Korupsi
-         Dan bahkan juga pembunuhan
·     Inilah dampak perilaku “Hidonis” yang menyuburkan pelampiasan hawa nafsu yang tidak ada batasnya.
·     Tertangkapnya puluhan pejabat seperti bupati,walikota, gubernur, anggota DPR olek KPK akhir-akhir ini menunjukkan kepada kita, betapa berbahayanya ancaman hawa nafsu dalam kehidupan setiap orang.
·     Dengan realita seperti itu, maka Surat Yakobus yang menjadi renungan kita pada sore/malam hari ini menjadi sangat penting sebagai suluh perjalanan iman kita dengan tunduk kepada Allah dan semakin dekat kepada Nya agar sinar kemuliaan Kristus selalu memancar dalam kehidupan kita sehari-hari.
·     Tuhan Yesus memberkati kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar